ANAKKU, APABILA TERPUTUS AMALKU JANGANLAH LUPAKAN ORANG TUAMU

Ajaklah anakmu merenungi kehidupan ini.
Apa yang akan terjadi bila suatu hari nanti ajal kita tiba ?
Apakah anak-anak yang kita tinggalkan masih sudi mendoakan kita ?
Apakah anak-anak kita akan tetap berbakti sepeninggalan kita ?
Sudahkah kita persiapkan anak-anak kita dengan ilmu agama ?

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :

(1). "Apabila seorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara : ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah atau anak shalih yang mendoakan baginya" (HR. Muslim no. 1631, hadits dari Abu Hurairah)

(2). "Sesungguhnya seseorang itu akan ditinggikan derajatnya di Surga, lalu ia pun berkata : "Bagaimana (aku bisa mencapai) semua ini ?" Maka dikatakan kepadanya : "(Ini semua) disebabkan istighfar (permohonan ampun kepada Allah yang diucapkan oleh) anakmu untukmu" (HR. Ibnu Majah no. 3660, Ahmad II/509 dan Ibnu Abi Syaibah I/44/12, hadits Abu Hurairah)

(3). Abu Hurairah رضي الله عنه berkata :

"Seseorang yang telah meninggal dunia akan diangkat derajatnya, maka ia pun bertanya : "Wahai Rabb, apakah (sebabnya sehingga aku bisa mencapai) ini ?" Maka dikatakan kepadanya : "Anakmu telah memohonkan ampunan untukmu" (HR. Al-Bukhari )

(4). Dari Aisyah رضي الله عنها bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi ﷺ : "Sesungguhnya ibuku mati mendadak, dan beliau tidak berwasiat. Saya mengira, seandainya dia masih sempat berbicara, niscaya dia pun akan bersedekah. Apakah dia akan mendapatkan pahala, apabila aku bersedekah atas namanya ?" Maka beliau menjawab : "Ya, bersedekahlah engkau atas namanya" (HR. Bukhari no. 1388)

(5). Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi ﷺ : "Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta, tetapi dia tidak berwasiat. Maka apakah (dosanya) akan dihapus apabila aku bersedekah atas namanya ?" Beliau pun menjawab : "Ya" (HR. Muslim no. 1630, Ahmad II/371, an-Nasaa'i VI/252 dan Ibnu Majah no. 2716)

(6). Salafus sholeh رحمه الله ditanya : "Manakah yang lebih utama bagi seorang mayit, apakah doa atau sedekah ?"

الأفضل للإنسان أن يدعو للميت دون أن يتصدق عنه ولو جاءنا سائل يقول هل الأفضل أن أدعو لأبي بالمغفرة والرحمة أو أن أتصدق له بألف ريال؟ قلنا: الأفضل أن تدعو له بالمغفرة والرحمة ولكن إذا أراد الإنسان أن يتصدق عن الميت فلا يمنع

"Yang lebih utama bagi seseorang adalah mendoakan mayit, bukan dengan bersedekah atas namanya. Seandainya ada orang yang datang bertanya : "Manakah yang lebih utama antara aku mendoakan ayahku (yang telah meninggal) agar dia mendapatkan ampunan dan rahmat, ataukah aku bersedekah atas namanya dengan uang senilai 1000 riyal ?" Kita katakan : "Yang lebih utama ialah engkau mendoakan ayahmu agar dia mendapatkan ampunan dan rahmat. Namun apabila ada seseorang ingin bersedekah atas nama si mayit maka jangan dilarang".

Ya Allah, Bimbinglah kami menjadi orang tua yang sholeh dan sholehah…
Dan jadikanlah anak keturunan kami, anak-anak yang sholeh/sholehah berbakti kepada Agama, kedua orangtua,…kepada Nusa dan bangsa….

Post a Comment

Previous Post Next Post